Sunday, July 20, 2025

Strategi Distribution Channel Bank Tabungan Negara (BTN): Penataan Jaringan Kantor

Bank Tabungan Negara (BTN) terus melakukan penataan jaringan kantor sebagai bagian dari strategi transformasi operasional dan ekspansi bisnis yang lebih terarah. Langkah ini sejalan dengan Rencana Bisnis Bank (RBB) 2025-2027 yang menekankan efisiensi distribusi layanan, perluasan akses keuangan, serta penguatan peran jaringan kantor dalam mendukung pertumbuhan bisnis ritel dan UMKM.

Sebagai bagian dari strategi tersebut, BTN akan melakukan pengalihan fungsi layanan terhadap tujuh kantor cabang pembantu (KCP) pada Mei 2025. Langkah ini diambil berdasarkan evaluasi menyeluruh terhadap produktivitas outlet, seiring dengan penguatan peran kantor cabang utama sebagai pusat layanan dan penjualan. Seluruh proses pengalihan telah disiapkan secara menyeluruh, termasuk migrasi sistem dan pemindahan personel, sehingga nasabah tetap dapat mengakses layanan BTN dengan nyaman, cepat, dan aman. Langkah ini merupakan bagian dari rencana pengembangan jaringan kantor BTN secara nasional. 

Sepanjang tahun 2025, BTN menargetkan pembukaan 27 outlet baru, termasuk di dalamnya BTN Digital Store sebanyak 10 outlet. Di luar dari outlet baru tersebut, akan ada 13 outlet eksisting yang akan menjadi BTN Digital Store di tahun ini. Sementara itu, total 11 outlet akan dialihkan fungsinya, terdiri atas 6 outlet pada semester I dan 5 outlet pada semester II.  Dengan jumlah pembukaan yang lebih besar dari jumlah outlet yang disesuaikan, jaringan kantor BTN secara strategis tetap menunjukkan ekspansi sepanjang tahun ini.

Penyesuaian jaringan kantor dilakukan untuk menjawab tantangan model layanan masa kini yang semakin digital dan efisien. Penyesuaian ini bukan sekadar efisiensi, tetapi bagian dari strategi jangka panjang agar jaringan BTN lebih relevan, produktif, dan dekat dengan kebutuhan masyarakat. Di saat BTN melakukan pengalihan fungsi sejumlah outlet, BTN juga memperluas jangkauan melalui pembukaan outlet-outlet baru di titik-titik strategis.

Penghimpunan DPK

Pengembangan jaringan kantor BTN juga difokuskan untuk mendukung peran kantor cabang sebagai pusat penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) dan penjualan produk-produk ritel serta kredit UMKM.

Penyesuaian dilakukan berdasarkan regulasi terbaru dari OJK, analisis potensi daerah, serta penguatan penetrasi di segmen emerging affluent. BTN juga menjalin sinergi dengan Kantor Pos dan memperluas kehadiran Agen Bale, yakni jaringan agen laku pandai BTN di daerah-daerah yang belum terjangkau oleh outlet fisik.

Strategi pengembangan outlet berangkat dari hasil Evaluasi efektivitas outlet dengan menggunakan pendekatan Branch Productivity, yang mempertimbangkan enam indikator utama: posisi CASA dan deposito ritel, realisasi kredit konsumer dan SME, jumlah rekening aktif, fee-based income, volume transaksi, dan kontribusi laba. Hasil evaluasi tersebut menjadi dasar pengambilan keputusan untuk pengembangan, relokasi, peningkatan status, maupun pengalihan fungsi outlet.

Untuk mendukung implementasi strategi ini, BTN juga menjalankan berbagai inisiatif operasional hingga triwulan I-2025. Inisiatif tersebut mencakup peningkatan sistem antrean digital untuk memantau SLA per jenis transaksi, pelaksanaan program Sales and Service Award (SSA), pengukuran kualitas layanan berbasis service quality index.  Serta penguatan program Productivity Booster. Selain itu, penerapan metodologi 4 Disciplines of Execution (4DX) terus dioptimalkan untuk memastikan eksekusi strategi berjalan fokus dan disiplin di seluruh jaringan.

Diolah dari: https://investor.id/finance/397155/perkuat-efisiensi-bbtn-alihkan-fungsi-jaringan-kantor/2

Strategi BSI Mendorong Ekonomi Berkelanjutan

Ekonomi berkelanjutan, makin menjadi trending di tengah riuhnya pembangunan dan pertumbuhan ekonomi Kata ini bukan  sekadar jargon, melainka...